16 Juli 2008

Proses Terjadinya Ereksi Penis Pria

Walaupun proses ereksi terlihat spontan dan cepat sesungguhnya proses tersebut sangat rumit dan membutuhkan kerja sama yang akurat dalam banyak sistem di dalam tubuh seorang pria.
Proses terjadinya ereksi dimulai dari otak, sistem syaraf, kemudian pembuluh darah sampai kepada hormon yang turut dilibatkan dalam fungsi tubuh yang sangat spesifik ini.

Pada saat tidak ada aktivitas seksual yang terjadi, pembuluh-pembuluh darah pada daerah Corpora Cavernosa, serta otot-otot polos di trabekel akan mengalami penciutan yang mengakibatkan darah yang masuk ke dalam penis sangat sedikit dan akibatnya penis menjadi lembek.

Jika tubuh secara tiba-tiba menerima rangsangan seksual dari luar maka penerima stimulasi seksual di syaraf akan dengan segera bereaksi dan mengirim respon kepada sistem syaraf yang dilanjutkan ke hipotalamus kemudian turun ke bawah melalui wedulla spinalis atau sumsum tulang belakang.

Selanjutnya melewati nucleus atau inti-inti syaraf otonom di S2-4 (vertebra sacralis) diteruskan ke jaringan-jaringan erektil di Corpora Cavernosa. Di dalam jaringan erectil ini, dihasilkan bermacam-macam neurotransmitter (penghantar impuls syaraf).

Salah satu yang amat berperan untuk membuat penis ereksi ialah NO (nitrogen oksida). NO dihasilkan dari oksigen dan L-Arginin di bawah kontrol sintase nitrik oksida. Sesudah terbentuk, NO dilepaskan dari neuron dan endotel sinusoid di Corpora Cavernosa. NO menembus sel otot polos yang mengaktifkan enzim yang disebut guanilyl cyclase. Guanilyl cyclase selanjutnya mengubah guanosin triphosphat (GTP) menjadi siklik guanosin Monophosphat (cGMP). Melalui beberapa proses kimiawi, cGMP membuat otot-otot polos dalam Corpora Cavernosa di dalam trabekel-trabekel dan di dalam arteriol-arteriol mengalami relaksasi sehingga seluruh pembuluh darah di Corpora Cavernosa serta sinusoid akan mengalami pelebaran atau pembesaran.

Selanjutnya rongga-rongga (sinusoid) penuh dengan darah sehingga penis mulai membesar. Rongga-rongga yang terisi itu kemudian menekan pembuluh darah balik (vena) di dekatnya sehingga darah tidak bisa ke luar dari Corpora Cavernosa dan darah terperangkap di Corpora Cavernosa dan penis tambah besar sampai keras. Selama proses itu terjadi, impuls seksual terus timbul di dalam otak dan terjadi relaksasi otot-otot polos di dinding pembuluh darah dan trabekel-trabekel sehingga terjadi dilatasi (pelebaran) pembuluh darah serta pembesaran sinusoid maka penis akan terus mengeras - konseling.net


sumber : http://www.konseling.net/artikel_seks/mekanisme_ereksi_penis.htm

Tidak ada komentar: