Konseling.Net - Penis adalah alat kelamin pria yang terletak di bagian luar tubuh. Terletak di antara kedua paha dan memanjang dari daerah arcus pubis. Penis berbentuk bulat panjang dan di bagian kepala berbentuk seperti cendawan. Bentuk penis seorang pria berbeda-beda.
Pada saat suhu dingin atau sedang istirahat, penis akan mengecil dan menciut. tergantung tidak berdaya. Tetapi jika penis teransang maka darah akan segera mengisi pori-pori di segenap pembuluh di otot penis dan menyebabkan penis mengeras seperti kayu.
Panjang penis normal pria Indonesia adalah sekitar 9 sampai 12 cm yang ditarik dari pangkal penis bagian luar sampai dengan kepala penis. Pada saat ereksi full, penis akan memanjang dan membesar menjadi sekitar 10 cm sampai dengan 14 cm. Bentuk penis orang Barat tentu lebih besar dari penis orang Indonesia.
Pada orang barat (caucasian) seperti Amerika serikat, eropa dan orang-orang Timur Tengah, penis mereka memiliki panjang yang lebih yaitu sekitar 12,2 cm sampai 15,4 cm.
Penis terdiri atas 3 bagian yaitu 2 bagian sebelah atas yang disebut Corpora Cavernosa dan satu lagi bagian di bawah yang disebut Tunica albuginea yang merupakan tempat saluran air kencing dan air mani.
Corpora Cavernosa terdiri dari gelembung-gelembung yang disebut sinusoid. Dinding dalam atau endothel sangat berperan untuk bereaksi kimiawi untuk menghasilkan ereksi. Ini diperdarahi oleh arteriol yang disebut arteria helicina. Seluruh sinusoid diliputi otot polos yang disebut trabekel.
Selanjutnya sinusoid berhubungan dengan venula (sistem pembuluh balik) yang mengumpulkan darah menjadi suatu pleksus vena lalu akhirnya mengalirkan darah kembali melalui vena dorsalis profunda dan kembali ke tubuh.
Penis dipersyarafi oleh 2 jenis syaraf yakni syaraf otonom (para simpatis dan simpatis) dan syaraf somatik (motoris dan sensoris). Syaraf-syaraf simpatis dan parasimpatis berasal dari hipotalamus menuju ke penis melalui medulla spinalis (sumsum tulang belakang). Khusus syaraf otonom parasimpatis ke luar dari medulla spinalis (sumsum tulang belakang) pada kolumna vertebralis di S2-4. Sebaliknya syaraf simpatis ke luar dari kolumna vertebralis melalui segmen Th 11 sampai L2 dan akhirnya parasimpatis dan simpatis menyatu menjadi nervus kavernosa. Syaraf ini memasuki penis pada pangkalnya dan mempersyarafi otot- otot polos
Corpora Cavernosa PenisSyaraf somatis terutama yang bersifat sensoris yakni yang membawa impuls (rangsang) dari penis misalnya bila mendapatkan stimulasi yaitu rabaan pada badan penis dan kepala penis (glans), membentuk nervus dorsalis penis yang menyatu dengan syaraf-syaraf lain yang membentuk nervus pudendus.
Syaraf ini juga berlanjut ke kelumna vertebralis (sumsum tulang belakang) melalui kolumna vertebralis S2-4. Stimulasi dari penis atau dari otak secara sendiri atau bersama-sama melalui syaraf-syaraf di atas akan menghasilkan ereksi penis.
Pendarahan untuk penis berasal dari arteri pudenda interna lalu menjadi arteria penis communis yang bercabang 3 yakni 2 cabang ke masing-masing yakni ke korpus kavernosa kiri dan kanan yang kemudian menjadi arteria kavernosa atau arteria penis profundus yang ketiga ialah arteria bulbourethralis untuk korpus spongiosum. Arteria memasuki korpus kavernosa lalu bercabang-cabang menjadi arteriol-arteriol helicina yang bentuknya berkelok-kelok pada saat penis lembek atau tidak ereksi. Pada keadaan ereksi, arteriol-arteriol helicina mengalami relaksasi atau pelebaran pembuluh darah sehingga aliran darah bertambah besar dan cepat kemudian berkumpul di dalam rongga-rongga lakunar atau sinusoid. Rongga sinusoid membesar sehingga terjadilah ereksi.
sumber : http://www.konseling.net/artikel_seks/anatomi_penis.htm
16 Juli 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar